Mengenal Batik Garut dan Tasikmalaya

WWW.KANGHAJIIMAM.COM –  Hari Batik yang jatuh pada 2 Oktober 2023 meneguhkan kekayaan koleksi batik di Indonesia. Setiap kota umumnya memiliki ciri khas. Seperti juga di Garut dan Tasikmalaya.

Batik khas Garut atau lebih dikenal dengan istilah garutan adalah warisan nenek moyang yang dilestarikan secara turun-temurun.

Dari berbagai literatur kemungkinan hadirnya budaya membatik di Garut dipercaya dibawa oleh orang-orang Mataram. Garut sebagaimana daerah di timur Jawa Barat berada di bawah kekuasaan Kerajaan Mataram.

Tradisi dan budaya Jawa meresap dalam keseharian masyarakat Sunda kala berada di bawah kekuasaan Mataram pada abad ke-17. Pengaruh budaya itu mencakup pengunaan batik sebagai busana kaum ningrat.

Keterampilan turun-temurun masyarakat Garut dalam membatik mendapat perhatian dari Karel Frederick Holle. Ia adalah administrator perkebunan teh di Bayongbong lalu Cikajang, Garut. Kepeduliannya membuka batik naik kelas menjadi bagian dari industri rumah tangga.

Ia menyukai batik tulis Garut dan kemudian membuka usaha batik untuk memenuhi kebutuhannya maupun dijual ke masyarakat sekitar abad ke-19. Sejak itu industri batik berkembang pesat. Apalagi di Garut terdapat pabrik tenun yang dibangun pada 1930-an.

Dari sisi motif, batik Garut mendapat inspirasi dari lingkungan sekitar. Misalnya tentang alam, flora dan fauna. Bahkan pula aktivitas keseharian masyarakat Garut

Ciri khasnya ada pada motif.  Beberapa motif batik tulis Garut antara lain rereng peuteuy, rereng kembang corong, rereng merak ngibing, rereng pacul, dan limar. Selain itu, ada lereng adumanis, lereng suuk, lereng calung, lereng daun, cupat manggu, bilik, dan sapu jagat. Warna cerah dan penuh pada sisi lainnya menjadi ciri khas batik Garut.

Sementara kisah batik Tasikmalaya disebutkan telah muncul saat zaman kerajaan Tarumanegara. Hal tersebut diperkuat dengan jumlah populasi pohon tarum yang cukup banyak guna pembuatan batik pada masa itu. Wilayah Mangunreja, Sukapura, Maronjaya, Wurug, dan Tasikmalaya Kota terdapat jejak sejarah batik tasikmalaya karena memang merupakan area pemerintahan tarumanegara yang berpusat di Sukapura yang berada di pinggiran kota Tasikmalaya.

Kategori batik Tasikmalaya dikenal ada tiga jenis  yakni Batik Sukapura, Batik Sawoan, dan Batik Tasik. Sedangkan motif batik Tasikmalaya mempunyai tiga motif batik populer yaitu motif batik burung, motif batik payung, dan motif batik kacang panjang yang sangat kental dengan nuansa kota parahyangan.

Beberapa motif pengembangan di antaranya seperti batik bunga anggrek dengan isen-isen burung, motif batik merak ngibing, motif batik cala culu, motif batik pisang bali, motif batik sapu jagat, dan motif batik awi ngarambat juga ada beberapa motif turunannya.

Batik tidak hanya produk kriya dalam konteks busana. Namun juga budaya luhur yang di dalamnya ada makna dan pesan. Di sisi lain juga kegiatan manusia berseni yang seharusnya para pembuatnya layak disebut sebagai artis-artis pembuat batik. (*)

Foto: batik prabuseno, pikiran-rakyat, kainbatikbagus

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*
*