Haji Imam Fatoni Effendi

Haji Imam Fatoni Effendi yang akrab dipanggi Kang Haji Imam adalah Caleg DPR RI Periode 2024 - 2029 Dapil Jawa Barat XI untuk Kota Garut, Kota Tasikmalaya dan Kab. Tasikmalaya.

Jiwa pemimpin yang dimiliki membawa langkah Kang Haji Imam untuk siap mengemban tugas dan berjuang bersama masyarakat untuk membangun Kota Garut Juara dan Tasikmalaya Jaya.

7 Komitmen Untuk Garut dan Tasikmalaya

#1 Akses Pendidikan Untuk Semua

Pendidikan merupakan hak setiap warga negara. Namun ketimpangan dunia pendidikan membuat masih banyak warga yang belum memperoleh akses tersebut. Terutama di siswa-siswi di desa atau daerah terpencil. Faktor biaya menjadi persoalan utama. Pendidikan harus merata mulai tingkat SD sampai SMA. Pembangunan fasilitas pendidikan dan bantuan beasiswa bagi mereka yang berprestasi, serta kesejahteraan bagi para guru dan petugas di sekolah adalah prioritas utama.

#2 Desentralisasi Pelayanan Kesehatan

Kesehatan adalah hak setiap warga negara, dan fasilitas kesehatan harus dapat diakses oleh siapapun tidak terkecuali. Layanan kesehatan harus setara. Kecuali jika ingin lebih silakan menambah dengan biaya sendiri.  Pemenuhan hak atas kesehatan dimulai dari kesetaraan dalam hal pembiayaan. Pembiayaan kesehatan berupa BPJS yang merupakan hak warga negara sudah seharusnya ditanggung oleh negara. BPJS harus gratis!

#3 Pertumbuhan Ekonomi Berbasis Inovasi

Ekonomi bertumbuh karena didorong oleh inovasi dan adopsi teknologi. Inovasi menciptakan produk dan layanan baru, sedangkan teknologi mendorong tercapainya arus ekonomi yang lebih ringkas dan efisien. Bagi pebisnis lokal dan UMKM inovasi akan menambah skala bisnis mereka, sedangkan teknologi membantu memperoleh pasar baru yang lebih luas. Namun meningkatkan pertumbuhan ekonomi haruslah tetap mempriorotaskan masyarakat dan lembaga bisnis di level bawah sebagai tulang punggung.

#4 Wisata - Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur

Pariwisata adalah sektor yang memiliki andil besar dalam proses ekonomi di suatu daerah. Bonus geografi Indonesia adalah sumber daya pengembangan destinasi wisata. Namun memerlukan akses bagus berupa infrastruktur. Pengelolaan pariwisata yang profesional dengan akses yang mudah dapat menjadi potret performa tata kelola daerah. Bentuk destinasi dan atraksi wisata harus kreatif dengan memanfaatkan tenaga kerja lokal serta aset budaya setempat.

#5 Mewujudkan Pesantren Juara

Sejatinya awal dari lahirnya lembaga pendidikan di Indonesia berasal dari pesantren. Pesantren muncul sebagai gagasan dari para kyai dan ulama agar masyarakat Indonesia mendapatkan pendidikan yang baik dan layak. Dari pesantren lahir banyak tokoh dan negarawan. Kini paradigma pesantren sudah lebih modern. Sistem pendidikan yang baik dan berwawasan masa depan. Maka dukungan pada pesantren agar semakin modern, kemampuan mencetak manusia berakhlak, serta mengikuti perkembangan zaman harus mendapat perhatian.

#6 Koneksi Wilayah - Infrastruktur Konektivitas Wilayah

Infrasturktur tulang punggung sudah terbangun. Selanjutnya adalah meneruskan akses berupa pengembangan infrastruktur di wilayah-wilayah terpencil. Infrastruktur ini harus dapat menghubungkan antarwilayah. Tersedianya konektivitas wilayah akan membantu percepatan roda ekonomi di pelosok. Hal ini juga membuka potensi wilayah pelosok tampil ke depan. Sekaligus juga meningkatkan irama transportasi dan logistik yang merupakan sarana vital yang mengoneksikan wilayah utama dan wilayah pendukung.

#7 Gerakan Membangun Desa

Sejarah Indonesia mencatat bahwa lembaga pemerintahan paling dasar dan ada sejak era kerajaan adalah desa. Desa memiliki otonomi dan mandiri dalam mengelola kehidupannya. Kenyataan sejarah ini kini kembali relevan dalam membangun perikehidupan masyarakat Indonesia. Desa memiliki pemerintahan dan lembaga usaha sendiri (BUMDes). Jika infrastruktur antarwilayah telah terpenuhi, akses teknologi dan jaringan sampai ke pelosok, maka berikutnya basis ekonomi akan terjadi di desa.