Garut Harus Naik Kelas  

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Tempo hari selama beberapa hari saya singgah di Garut. Kota ini sungguh luar biasa. Alamnya indah. Penduduknya ramah. Kalau mau kulineran, Garut harus masuk rekomendasi. Selain enak-enak, stok kuliner Garut juga murah-murah.

Namun keindahan dan keramahan itu rupanya tak sebanding dengan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) per kapita.

Bagaimana tidak, BPS mencatat PDRB per kapita kabupaten dengan jumlah penduduk lebih dari 2,6 juta jiwa itu terendah kedua dari 27 kota dan kabupaten se-Jawa Barat. Dan angka tersebut rupanya sudah bertahun-tahun tidak pernah naik peringkat.

Catatan mengharukan lagi adalah tingkat kemiskinan yang menembus 10,42 persen. Angka ini pada 2022. Naik terus. Tahun 2019 sebesar 8,98 persen.

Artinya kira-kira sebanyak 270 ribu warga Garut berada di bawah garis kemiskinan. Kalau pengeluaran per kapita harian pria Garut rata-rata Rp 11.694 dan perempuan Garut Rp 4.523, jadi bisa dibayangkan warga miskin hanya bisa makan satu bungkus mi instan setiap hari.

Garut tidak boleh terus menyurut. Kendati Kabupaten Garut berbeda dengan beberapa kota strategis di Jawa Barat. Garut tidak dilintasi oleh arus perdagangan yang umumnya di wilayah utara. Namun Garut memiliki bonus geografi berupa alam dan sumber daya alam yang melimpah.

Kalau kembali mengingat julukan Garut di masa lalu setidaknya memberikan gambaran potensinya. Pernah dijuluki “kota jeruk”. Walaupun mengalami penurunan hingga 2018 tinggal 11,9 ton per tahun. Artinya Garut sebenarnya memiliki potensi sentra pertanian dan perkebunan buah-buahan. Dan pasokan jeruk Garut masih terbesar di Jawa Barat.

Ada kopi yang luas kebun milik rakyat sudah lebih dari 6.140 haktar alias terluas ketiga se-Jawa Barat. Jadi ada potensi besar di kopi. Apa lagi rantai produksinya sudah sampai ke kemasan.

Garut disebut sebagai “Swiss van Java”. Kental dengan kawasan pegunungan. Garut menyimpan tiga; Gunung Papandayan, Gunung Guntur dan Gunung Cikuray. Bergerak ke selatan, kita akan menemui kawasan pantai yang membentang dari Cidaun, Pameungpeuk sampai Cibalong. Wilayah pantai tersebut memanjang lebih dari 60 km.

Tahun 2022 pariwisata Garut menggeliat selesai dihantam pandemi. PAD (pendapatan asli daerah) sektor ini naik berkali lipat. Tahun 2022 tembus Rp 2,2 miliar. Angka ini masih bisa dinaikkan. Sebagai perbandingan dengan bonus kekayaan alam yang serupa, Kabupaten Pangandaran pernah meraih Rp 5,2 miliar dalam satu musim liburan saja pada 2022.

Yang tak lekang dalam ingatan adalah Garut “kota dodol”. Dodol Garut, kudapan yang nama dan sebarannya sampai ke seluruh nusantara. Gambaran ini menunjukkan Garut memiliki industri kuliner dan perdagangannya yang kokoh.

Industri ini dijalankan oleh UMKM. Lewat distribusi konvensional, dodol Garut bisa sampai di toko-toko di kota besar di Indonesia. Kabarnya rata-rata produksi per tahun di atas 4.300 ton. Tahun 2017 malah ekspor ke Malaysia, Brunei, Singapura, Jepang, hingga Inggris. Nilai produksinya sudah lebih dari Rp 43 miliar setahun.

Dengan bekal tiga ini saja (industri pertanian dan perkebunan, industri pariwisata, serta industri kuliner) Garut seharusnya bisa naik kelas. Naik peringkat tidak lagi di urutan kedua kota berpendapatan terendah di Jawa Barat.

Industri ini bisa bergerak cepat kalau ditangani benar. Inovasi dan teknologi akan mendorong pergerakannya lebih laju.

Oh ya, ada satu lagi, Presiden Soekarno pernah memberi titel Garut sebagai “kota intan”. Saking terkagum-kagumnya Bung Karno pada kebersihan kota dan sudut-sudutnya. Atap-atap rumah yang putih bersih dan berkilau itu yang menginspirasi sang proklamator menjuluki “intan”.

Kota yang bersih menunjukkan peradaban masyarakatnya. Sedang kemajuan kotanya didorong oleh bonus geografi.

Dalam perjalanan kembali ke penginapan, benak saya berkecamuk. Memicu sebuah janji membangun kembali kejayaan Garut. Hati saya terlanjur mencintai kota ini. (*)

Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Salam Solidaritas,

Imam Fatoni

foto: Antaranews, Gentra Priangan

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*
*