4 Produk Ekonomi Kreatif Khas Tasikmalaya

WWW.KANGHAJIIMAM.COM – Produk kriya yang merupakan bagian dari Ekonomi Kreatif dari Kabupaten Tasikmalaya telah melanglang dunia. Di kabupaten ini produk-produk kriya ditampilkan di sejumlah pusat atau sentra perdagangan kerajinan. Kekhasannya bahkan digunakan sebagai ikon kota.

Berikut empat produk ekonomi kreatif dari Tasikmalaya. Antara lain;

PAYUNG GEULIS

Payung yang sudah diproduksi sebelum Indonesia merdeka ini menjadi salah satu ikon Kota Tasikmalaya yang cukup populer di kalangan wisatawan.

Terbuat dari bambu dan kertas, payung geulis identik dengan warna-warna cerah dengan tambahan lukisan tangan di bagian luar yang sangat indah. Saking indahnya, payung geulis menjadi salah satu produk kriya buatan Indonesia yang berhasil bersaing di pasar internasional.

Payung geulis sendiri memiliki 2 motif hias, yang pertama berbentuk hias geometris bangunan yang lebih menonjol seperti lengkung, patah-patah, dan garis lurus, lalu motif hias kedua non-geometris yang terinspirasi dari bentuk alam seperti tanaman, hewan dan manusia. Pembuatan payung geulis sendiri dilakukan secara manual atau handmade oleh para pengrajin payung geulis.

BATIK TASIK

Ciri khas Batik Tasik ada pada warna kain batik yang cerah, serta motif yang kental dengan suasana alam. Beberapa corak khas dari Batik Tasik antara lain merak ngibing (merak menari), sapu jagat, carang ayakan (lubang saringan), awi atau bambu, kupu ganas (kupu-kupu dan nanas), serta payung geulis.

Keunikan tersebutlah yang membawa Batik Tasik berhasil menembus pasar internasional, mulai dari benua Asia, Eropa, hingga Amerika.

Batik dikenal oleh masyarakat Tasikmalaya pada masa Kerajaan Tarumanegara. Hal tersebut diperkuat dengan jumlah populasi pohon tarum yang cukup banyak guna pembuatan batik pada masa itu. Jejaknya dapat dilihat di wilayah Mangunreja, Sukapura, Maronjaya, Wurug, dan kota Tasikmalaya.

Hadirnya batik Tasik tak lepas dari pengungsian masyarakat Jawa Tengah ke barat akibat terjadi peperangan. Orang Jawa Tengah ini yang diduga membawa budaya membatik.

KELOM GEULIS

Atau alas kaki perempuan berbahan dasar kayu. Daya tarik kelom geulis ada pada motif yang diukir dan diberi warna yang sangat indah. Kelom geulis juga telah berhasil merambah pasar internasional. Beberapa negara ekspor tujuan kelom geulis di antaranya Jepang, Kanada, Italia, dan berbagai negara di Eropa lainnya.

Perempuan yang mengenakan kelom Tasik akan terlihat semakin menaik. Kakinya jenjang dengan hak yang tinggi. Pada dasarnya kelom digunakan satu rangkaian dengan busana untuk menambah daya tarik estetis pemakainya.

Istilah kelom sendiri diambil dari istilah Belanda, “klomp” yang berarti sepatu dari kayu. Belanda seperti kita tahu memiliki ikon kelom juga. Bahasa Indonesia juga mengambilnya menjadi “kelompen”.

Kelom geulis berkembang khususnya dalam hal desain bentuk dan visualnya. Tidak ketinggalan zaman.

ANYAMAN MENDONG

Kerajinan tangan yang terbuat dari tanaman mendong. Banyak pilihan kerajinan tangan anyaman mendong yang bisa dipilih, di antaranya tas anyam, keranjang, pot tanaman, tempat tisu, hingga sandal. 

Karena menggunakan bahan-bahan alami dan ramah lingkungan, tidak heran jika anyaman mendong menjadi produk berkualitas tinggi. Tanaman mendong banyak dijumpai di Tasikmalaya.

Mendong (Fimbristylis umbellaris) atau disebut juga purun tikus adalah salah satu jenis rumput yang hidup di rawa, termasuk anggota suku Cyperaceae. Tempat tumbuhnya di rawa, sawah atau daerah dengan kelembaban tinggi di bawah ketinggian 1.000 mdpl.

Proses pengolahan bahan sudah dikuasai oleh perajin anyaman. Beberapa pasar luar negeri menyukai karena ramah lingkungan.(*)

Foto: Wikipedia, detik.com

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*
*